Rabu, 20 April 2011

Ada Cinta diseberang Pulau

April 2011...
Dipinggir sebuah pantai pasir putih dengan deburan ombak berbuih, nampak sesosok gadis dengan paras muka yang tak kalahnya putih dengan pasir itu. Gadis berambut panjang dengan lesung pipi tersebut duduk seorang diri seraya menatap kearah lautan lepas dan sesekali menghadapkan pandangannya ke arah langit.

“Kenapa semuanya harus begini?” tanya wanita tersebut dalam hati kecilnya.
Ternyata wanita yang bernama Hani itu baru saja putus cinta. Ia ditinggal oleh kekasih yang sangat dicintainya. Jalinan kasih yang mereka bina terpaksa harus berakhir setelah 2 tahun 9 bulan lamanya mereka jalani.

Masih ditepi pantai itu wanita duduk termenung. Dipantai itulah ia mengenang semua kisah yang telah ia jalani bersama mantan kekasihnya, Lucky. Bayangannya pun kembali pada masa-masa yang lampau.

2 tahun 10 bulan yang Lalu... *Juni 2008
Keramaian yang nampak disalah satu universitas negeri di Kota Jayapura telah mempertemukan kedua insan muda yang sama-sama menuntut di kampus tersebut, sebut saja nama kampusnya Cenderawasih. Tak sengaja Hani bertemu dengan Lucky dalam sebuah kegiatan antar Fakultas yang dilaksanakan oleh kampus mereka. Hani seorang mahasiswi jurusan Bahasa Inggris, sedangkan Lucky adalah jurusan hukum.
“Hai....” sapa Lucky kepada Hani disela-sela kegiatan yang sedang mereka ikuti.
“Hai juga,” balas Hani dengan senyuman manis ditambah khas lesung pipi yang dimilikinya.
“Pasti namanya Hani kan?” yakin Lucky dalam menyebut nama Hani.
“Loh, kok bisa tahu?” tanya Hani seraya penasaran.
“Tuh, kan ada namanya di co-card yang kamu pake,” ujar Lucky sambil tersenyum kepada Hani.
Hani pun tersenyum seraya merasa bahwa ada yang telah memperhatikannya dalam kegiatan itu. Perbincangan tersebut berlangsung disela-sela kegiatan yang mereka berdua ikuti. Saat itulah Hani dan Lucky mulai akrab dan terus berhubungan satu sama lainnya.

Sepertinya perkenalan antara mereka berdua pun sudah cukup. Dan tibalah waktunya bagi Lucky untuk mengungkapkan perasaannya kepada Hani. Ya, Lucky memang telah menaruh hati pada Hani saat pertama kali ia berjumpa dengannya. Tepat seminggu setelah kegiatan ‘bersejarah’ bagi mereka berdua tersebut, akhirnya Lucky mencoba untuk mengatakan cinta kepada Hani. Handphone Hani berdering, langsung saja Hani melihat, siapakah gerangan yang menelponnya tersebut.
“Telpon dari Lucky? Ada apa ya?” ucap kecil Hani saat tahu bahwa telpon tersebut datangnya dari Lucky.
Langsung saja Hani menjawab telpon masuk tersebut.
“Ya, Halo.....” jawab Hani mengangkat telpon dari Lucky.
“Hani, lagi ngapain nih?” tanya Lucky via telpon.
“Oh, gak ngapa-ngapain nih Luck. Mangnya ada apa ya?” tanya Hani pun kepada Lucky.
“Hmmm.... kira-kira Hani ada waktu gak? Soalnya Lucky mau ngajak Hani jalan nih,” ujar Lucky seraya mengajak Hani jalan.
“Jalan kemana dulu nih Luck?” tanya Hani penasaran atas ajakan Lucky.
“Gak kok Han, cuma pergi ke Mal aja. Lucky mau ngajak dinner gitu Han,” jawab Lucky dengan nada sedikit malu-malu.
“Ok, kalau gitu. Mau jemput jam berapa? Tapi jangan terlalu kemalaman ya,” ujar Hani mengiyakan ajakan Lcuky tersebut.
Setelah percakapan via telpon tersebut, langsung saja Lucky beranjak dari kostnya untuk menjemput Hani.

Tibalah mereka di sebuah Mal di Kota Jayapura. Lucky dan Hani pun berjalan menuju sebuah restoran cepat saji yang ada di Mal tersebut. Sambil mencari tempat duduk yang strategis, Lucky pun segera memesan makanan.

Saat itulah Lucky memulai perbincangan tentang hal-hal yang menjurus kearah isi hatinya. Tak lama dan tak banyak basa-basi. Lucky pun memulai untuk mengungkapkan isis hatinya.
“Han, Lucky boleh tanya sesuatu gak?” ujar Lucky dengan nada sedikit nerveus.
“Mau tanya apa Luck?” tanya Hani penasaran.
“Tapi Hani jangan marah apalagi sampai benci sama Lucky ya,” pinta Lucky yang ragu untuk mengungkapkan perasaannya tersebut.
“Iya, gak kok...” ujar Hani meyakinkan kepada Lucky.
“Begini loh Han, Hani masih ingat gak waktu pertama kita bertemu dikegiatan tempo hari?” tanya Lucky dengan kepala sedikit menunduk.
“Oh... kegiatan yang itu? Memangnya kenapa dengan kegiatan itu?” tanya Hani penasaran.
“Beginiloh... Tapi sekali lagi, Hani jangan marah ya. Sejak pertama kali Lucky melihat Hani disana, Lucky juga gak tahu kenapa selalu saja pandangan Lucky tertuju pada Hani. Selepas dari situ juga Lucky pun tetap mengingat Hani. Seolah-olah Lucky ingin terus dan selalu melihat Hani, seperti saat sekarang ini juga,” penjelasan Lucky dengan nada yang sedikit terbata-bata.
“Trus, apa hubungannya dengan Hani?. Hani tidak apa-apain Lucky kan?” tanya Hani yang menjadi bingung dengan penjelasan Lucky tersebut.
“Gini loh Han... Sebenarnya......Lucky jatuh cinta kepada Hani saat pertama kita bertemu. Karena perasaan gelisah dan tidak tenang inilah, makanya Lucky berniat mengatakan semua ini kepada Hani. Dan ini, sudah Lucky katakan sekarang,” ungkap Lucky dengan wajah sedikit tersenyum malu.
Hani pun hanya terdiam membisu. Roman mukanya berubah menjadi kemerahan karena tersipu malu saat mengetahui bahwa Lucky telah jatuh hati padanya.

Acara makan malam tersebut akhirnya berakhir dengan sebuah ikatan cinta yang baru antara Hani dan Lucky. Hani pun menerima cinta yang telah Lucky utarakan kepadanya. Tak lain karena Hani pun telah menaruh simpati pada Lucky.

Hari demi hari telah berlalu, banyak waktu yang mereka berdua habiskan bersama. Banyak pula kenangan indah yang telah tercipta antara mereka berdua. Sesekali mereka berdua bertamasya didaerah tujuan wisata disekitar kota Jayapura. Banyak potret mereka berdua yang telah tersimpan abadi di bingkai Hard Disk milik Hani, begitu juga dengan milik Lukcy. Walaupun mereka berdua berbeda jurusan satu sama lainnya, namun semangat dan spirit yang diberikan antara Hani dan Lucky tak pernah surut dalam mencapai cita. Dorongan demi dorongan terus diberikan oleh satu sama lainnya. Yang terkadang menjadi suatu pemacu semangat bagi mereka dalam menuntut ilmu di kampus Cenderawasih tersebut. Selain itu pula mereka berdua aktif mengikuti sebuah organisasi yang sama. Disitulah mereka berdua menumpahkan potensi yang mereka berdua miliki bersama.

Januari 2011....
“Han, Lucky mendapat kepercayaan dari kampus untuk mewakili kampus kita ini dalam mengikuti kegiatan antar universitas di Jakarta. Bagaimana menurut Hani?” tanya Lucky seraya bangga atas dipilihnya ia dalam mewakili kampus Cenderawasih untuk berangkat ke Jakarta.
“Wah!!!! Mantap itu Luck. Hani pokoknya dukung penuh 100%. Trus Lucky mau ikut kegiatan apa disana?” ujar Hani yang dengan bangganya mengetahui bahwa Lucky dipilih menjadi wakil kampusnya ke Jakarta.
“Iniloh Han, Lucky diutus untuk mengikuti lomba antar universitas disana,” jelas Lucky.
Hani yang mengatahui bahwa kekasihnya Lucky tersebut akan berangkat ke Jakarta mewakili kampusnya sanggat bangga. Sampai-sampai Hani pun semakin tambah cinta pada Lucky.
“Wah...pacarku ini memang hebat!!! Bangga saya punya pacar seperti dia,” ucap Hani didalam hati seraya memikirkan tentang keberangkatan Lucky, kekasihnya.

Tibalah Lucky di Jakarta. Seminggu lamanya ia disana untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan tersebut. Hani dan Lucky pun terpisahkan untuk beberapa waktu. Hanya melalui telpon dan sms mereka dapat tetap berhubungan. Sesekali mereka berdua pun berhubungan melalui jejaring sosial di internet, anggap saja nama Pacebook.
Suatu ketika, Lucky menelpon Hani.
“Han, lagi apa nih? Bagaimana kabarnya? Baik-baik saja kan?” tanya Lucky via telpon yang khawatir akan kabar Hani.
“Iya Luck, Hani baik-baik saja kok. Nih, sekarang lagi ngerjain tugas kampus,” jawab Hani.
“Trus, Lucky sendiri lagi ngapain? Sehat-sehat saja kan? Sudah makan belum? Jangan sampai telat ya!” tambah Hani yang juga khawatir akan keadaan Lucky di Jakarta.
Dalam percakapan tersebut, Lucky sempat mengatakan kepada Hani, bahwa ada seorang cewek bernama Dewi yang tergila-gila padanya disana. Cewek yang juga menjadi peserta lomba yang diadakan tersebut. Sontak saja, akhirnya Hani menjadi marah karena terbakar api cemburu. Seketika saja, Hani langsung mengakhiri percakapan tersebut dengan mematikan handphonenya. Lucky mencoba menghubungi Hani beberapa kali, namun tetap saja masih berada dilaur jangkauan atau tidak aktif.

Keesokan harinya, Lucky mencoba untuk menghubungi Hani dengan maksud ingin memberikan penjelasan kepadanya. Sebelumnya, Lucky mencoba untuk menghubungi melalui sms, dengan harapan agar Hani mau mengangkat telpon darinya. Akhirnya, Hani pun mau menjawab telpon dari Lucky.
“Halo, Han... dengar dulu penjelasan dari Lucky” ungkap Lucky saat Hani menjawab telponnya.
“Penjelasan apa lagi?” tanya Hani yang sebel kepada Lucky.
“Memang iya, ada cewek yang suka sama Lucky. Memamg dia tergila-gila sama Lucky. Tapi Lucky gak ada sedikit pun perasaan kepada dia. Percaya Han! Lucky gak mungkin dan gak akan pernah suka sama Dewi!” penjelasan Lucky tentang cewek yang telah membuat Hani cemburu tersebut.
Akhirnya, Hani pun dapat menerima penjelasan yang telah diberikan oleh Lucky tersebut dan masalahnya pun menjadi clear kembali.

Waktu di Jakarta pun telah habis. Sudah seminggu lamanya Lucky berada di Jakarta. Tibalah waktunya bagi Lucky untuk kembali ke Jayapura. Betapa tak sabarnya Hani dalam menanti kedatangan Lucky, pria yang sangat dicintainya itu walaupun Lucky tidak membawa predikat juara saat ia kembali. Setelah tiba kembali, normal pula kehidupan mereka disana. Saat itu Lucky menceritakan secara detail mengenai sumber permasalahan yang sempat terjadi antara mereka berdua, tentang cewek yang tergila-gila padanya tersebut.

Namun ntah karena hal apa, sejak kedatangan Lucky beberapa hari di Jayapura, ke normalan hubungan mereka menjadi sedikit terganggu. Hani yang begitu mempercayai Lucky sebagai kekasihnya, kini menjadi bertanya-tanya dalam hatinya. Apakah Lucky berterus terang sejujurnya kepadanya ataukah ia telah berbohong? Mengapa tidak, Lucky yang sebelumnya sangat menaruh perhatian padanya, kini semakin berkurang. Intensitas pertemuan antara mereka pun semikin berkurang. Sms yang dikirim Hani pun jarang dibalas oleh Lucky, begitu pula jika ditelpon yang tak jarang nomornya selalu sibuk. Jika Hani bertanya padanya, selalu saja jawabnya sedang mengerjakan tugas, atau sedang menerima telpon dari orang tuanya dikampung halaman.

Hubungan antara mereka berdua kini benar-benar dalam masa tegang. Hani pun menjadi bingung dengan hubungan yang dianggapnya sedang mengambang ini. Namun saja, kebimbangan tersebut selalu saja menjadi pudar disaat Lucky datang dan mengajaknya untuk melapas lelah dengan nongkrong atau hanya sekedar jalan-jalan berkeliling kota.

Maret 2011...
Lucky kembali mendapatkan kepercayaan dari kampusnya untuk mengikuti kegiatan yang sama. Namun kali ini kegiatan tersebut diadakan di kota yang berbeda, yaitu Bandung. Lucky pun kembali memberitahukan hal ini kepada Hani. Hani pun hanya tersenyum kepada Lucky dan mengucapakan selamat kepada Lucky atas terpilihnya ia untuk kembali mewakili kampusnya untuk mengikuti lomba yang sama lagi.

Hani pun sangat cemas dengan kepergian Lucky saat ini, dimana disaat hubungan mereka dalam masa-masa kritis. Hani pun sangat mengkhawatirkan jika Lucky kembali bertemu dengan cewek yang diceritakannya tersebut. Walaupun Lucky telah meyakinkannya, namun tetap saja Hani tidak dengan mudahnya menerima semua itu. Hani pun hanya pasrah, dan menyerahkan semua ini pada perkataan yang telah Lucky ucapkan dahulu, bahwa ia tidak mungkin akan jatuh hati pada cewek tersebut.

Namun kekhawatiran itu semakin bertambah parah, Lucky kini semakin jarang menghubungi Hani. Sms pun jarang ia balas. Hani semakin menjadi bingung dengan sikap Lucky saat ini. Terkadangpun handphonenya diluar jangkauan. Stress, ya, anggap saja kini Hani dalam masa-masa sulit tentang hubungannya dengan Lucky.

Kegiatan di Bandung telah berakhir, Lucky pun kembali lagi ke Jayapura. Hani tetap saja menanti kedatangan Lucky disana. Hingga pada saat mereka bertemu, Hani menanyakan kepada Lucky tentang apa alasan-alasannya hingga ia tidak sempat membalas sms dan tidak pernah menghunghubunginya selama di Bandung. Lucky pun dengan santai menjawab semua pertanyaan yang diajukan dengan Hani, meyakinkan kepada Hani bahwa tidak terjadi sesuatu disana. Hani pun kembali dapat menerima semua alasan-alasan yang diberikan oleh tersebut.

Tepat setelah seminggu sejak kedatangan Lucky dari Bandung, Lucky mengajak Hani untuk bertamasya ke pantai Base-G. Minggu siang, pada minggu kedua dibulan Maret, mereka berdua bersama menuju pantai di pinggir kota Jayapura tersebut. Dengan menggunakan sepeda motor milik Lucky akhirnya mereka pun tiba di pantai dengan keindahan pasir putihnya tersebut, pantai dengan pemandangan Samudera Pasifik yang luasnya.

Langsung saja, mereka berdua berjalan menuju tepi pantai dan mencari tempat yang enak bagi mereka untuk dapat menikamati indahnya pemadangan pantai Base-G. Dengan bersandarkan sebuah batu yang sangat besar, ditempat itulah mereka berdua menikmati hari yang juga cerah tersebut. Pantai yang tak pernah sepi ini sejak dahulu telah menjadi tujuan favorit antara Hani dan Lucky. Sering sekali mereka berdua datang ketempat ini dikala weekend atau sedang libur kuliah.

Saat sedang asik bercerita, Lucky pun meminta kepada Hani untuk menunggu seraya Lucky ingin membeli camilan untuk menemani obrolan mereka berdua.
“Han, tunggu bentar ya, Lucky ke kios depan dulu buat beli camilan. Tadi kita lupa buat beli camilannya saking keasyikan ngobrol di motor,” ucap Lucky.
“Oh iya ya... Ok deh, Luck. Ntar Hani tungguin disini,” ujar Hani sambil tersenyum.

Saat sedang menunggu Lucky yang sedang pergi ke kios, tiba-tiba didalam tas milik Lucky terdengar nada ringtone berbunyi. Tak lain adalah handphone milik Lukcy. Karena penasaran, akhirnya Hani mencoba untuk melihat telpon dari siapa gerangan tersebut.
“Hah...cewek? Dewi yang mana nih? Jangan-jangan Dewi yang di Jawa lagi?” tanya Hani dalam hati kecilnya karena penasaran siapa Dewi yang menelpon tersebut.
Akhirnya, Hani pun nekat saja untuk menjawab telpon masuk tersebut.
“Halo... siapa ini?” tanya Hani menjawab telpon masuk dari Dewi.
“Oh, ini dengan Dewi ceweknya Lucky,” jawab Dewi.
“Ini dengan adiknya Lucky ya?” tambahnya.
“Iya, ini dengan adiknya Lucky. Ini dengan Dewi yang mana ya klo boleh tahu?” tanya Hani dengan menyamar sebagai adikknya Lucky.
“Oh iya, perkenalkan, saya Dewi, saya kuliah di Jakarta. Saya juga baru-baru saja jadian dengan kakaknya adik. Boleh tau namanya?” ucap Dewi seraya memperkenalkan dirinya kepada Hani.
Dalam perbincangan via telpon tersebut, Hani sungguh sangat sedih sekali. Akhirnya Hani mencari alasan untuk mengakhiri telpon dengan Dewi.

Sungguh Hati tak dapat menahan amarah, emosi dan juga kekecawaan yang dimilikinya kepada Lucky. Kerena Lucky belum juga datang, Hani mencoba membaca isi-isi sms yang ada di handphone Lucky. Sontak saja, Hani pun semakin bertambah emosi saat membaca isi pesan yang begitu mesranya antara Lucky dan Dewi. Betapa sakitnya hati Hani saat mengetahui bahwa Lucky telah benar-benar mengkhianatinya, disaat Hani selalu mencoba untuk tetap setia padanya.

Dari kejauhan, Lucky nampak sedang berjalan membawa sekantong belanjaan, yang tak lain adalah camilan yang dibelinya. Begitu tiba, Hani langsung saja mengatakan kepada Lucky, “Kita putus sekarang juga!!!! Dasar pembohong!!!!” Saking tak dapat menahan emosinya, Hani pun meneteskan airmata yang seketika menggenangi lesung pipinya manis itu. Sungguh kekecewaan yang mendalam kini mendera Hani, betapa sakitnya ia rasakan disaat cinta yang selalu ia jaga dikhianati oleh orang yang begitu ia cintai.
Lucky pun terkaget-kaget, ada apa gerangan yang terjadi.
“Ada apa Han?? Kenapa kamu begini??” tanya Lucky penasaran.
“Udahlah, Hani tidak mau membahas ini lagi. Cukup tadi Hani ngomong sama dia melalui handphonenya Lucky. Cukup pula tadi Hani membaca semua isi sms antara Lucky dengan dia. Cukup!!!” tegas Hani dengan airmata yang terus menetes dipipinya.

Lucky pun tersadar, bahwa ia memang lupa untuk menyimpan handphone di saku celananya. Lucky pun tak dapat berbuat apa-apa. Penjelasan pun tak dapat ia berikan kepada Hani karena benar-benar semua ini telah terungkap. Lucky hanya terdiam bagaikan patung yang baru saja selesai diukir oleh pemahat. Ia kaku, tak tak mampu berbuat apa-apa atas kesalahannya yang terungkap ini.

“Sudah, Hani mau pulang saja!!! Hani sudah tidak mau lagi bertemu dengan pria yang telah menjilat ludahnya sendiri!!! Hani sudah tidak mau lagi bertemu dengan pria yang pandai bersilat lidah dan berbohong kepada Hani!!!” tegas Hani kepada Lucky sebelum beranjak dari pantai Base-G.
Seketika, Hani pun pergi meninggalkan Lucky sendirian di pinggir pantai. Lucky yang mencoba untuk mengantarkan Hani pulang, tak sedikitpun dihiraukan oleh Hani. Hani pun sudah tak sudi lagi untuk melihat wajah orang yang dicintainya juga sekaligus yang telah melukai hatinya. Dipantai itulah kisah cinta mereka berakhir sejak pertama kali bersemi di kampus Cenderawasih.

April 2011...
Mataharipun kini telah condong kearah barat, pertanda senja segera menjemput mentari. Hani pun kini hanya bisa tersenyum mengenang semua kenangan indahnya bersama Lucky. Ditempat ia duduk kini, ditempat ini pula ia terpaksa harus mengakhiri kisah cinta yang telah ia bina bersama Lucky 2 tahun 9 bulan lamanya.

Senja pun telah tiba, Hani pun kembali pulang dengan semangat yang baru dan juga hidup yang baru. Banyak hikmah dan juga pelajaran yang dapat ia ambil saat masih bersama Lucky, namum bukan untuk kembali mencintainya. Baginya, pria seperti Lucky, cocoknya dibuang kelaut aja!!! Sebelum meninggalkan pantai itu, dengan jari telunjuknya Hani menuliskan sebuah kalimat dihamparan pasir putih yang membentang luas dipinggir pantai, “Bagiku, Cinta itu harus Rasional dan Logis... Kini Cinta itu tidak lagi Buta.”

.:TAMAT:.

Kisah ini terinspirasi dari Kisah Cinta “Hafni”.
Sedangkan sebagian besar isi cerita adalah khayalan dan imajinasi penulis saja.
Jika terdapat kesamaan cerita, nama tokoh, atau tempat, maka ini hanyalah kebetulan saja. Karena kisah sebuah kehidupan tak jauh-jauh dari lingkungan sekitar Anda bahkan dari dari kita Sendiri.

2 komentar:

  1. abg..sdih bacax..hiks..hiks..hehehe..

    BalasHapus
  2. jiah... ade bru slese baca ya?
    anggap sj itu pelajaran utk ade sendiri..
    msh punya kisah yg lainnya lg??
    serahkan pd abg dan biarkan abg berimajinasi lg dgn kisah2x ade.. :D

    BalasHapus

Protected by Copyscape Online Plagiarism Test
Jangan lupa untuk meninggalkan komentar -cacian- setelah Sahabat membaca Tulisan dibawah ini yah...



Copyright (c) 2008-2011 by Ikhwal a.k.a Adham
All Right Reserved

Contact ikhwal_85@yahoo.com atau ikhwal_st@yahoo.com